Cerpen
-Angan Terbaik Untuk Ummi- "Pokoknya kamu harus mondok!" "Tapi bi.." "Keputusan tidak bisa diganggu gugat!" Abi berbalik membelakangiku, berjalan lurus tanpa mempedulikan aku yang masih sibuk dengan air mataku. Namaku Nina. Aghnina Putri Wicaksana. Usia 15 tahun. Sebulan yang lalu aku telah resmi dinyatakan lulus dari jenjang sekolah menengah pertama. Jika semua orang memiliki cita-cita sedari mereka kecil, kurasa hanya aku yang tidak. Sejak kecil jika ada yang bertanya apa cita-citaku, aku selalu menjawab ingin menjadi ummi. Ya, aku begitu mengagumi sosok malaikatku yang satu itu. Ummiku lihai sekali dalam dunia seni. Lebih spesifiknya dalam seni lukis. Ia juga pandai mendesain pakaian. Oleh karena itu ummi membuka usaha butik di samping rumah. Bakat lukis dan gambarnya mengalir pula dalam darahku. Sejak di bangku taman kanak-kanak, guruku selalu memilihku sebagai delegasi pada lomba-lomba menggambar dan mewarna. Belakangan ini bakat mendesa...